SAMPANG||TRANSISINEWS-Masyarakat Petani Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur resah terkait harga pupuk bersubsidi yang dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) terus bergulir. Organisasi Aspirasi Suara Petani (ASP) Kabupaten Sampang angkat bicara dan mendesak pemerintah serta aparat penegak hukum untuk segera bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang diduga memainkan harga.
Ketua ASP Sampang, Ahmad Sundusi, mengungkapkan pihaknya menerima banyak aduan dari petani di sejumlah desa. Mereka mengaku dipaksa membeli pupuk subsidi dengan harga mencapai Rp 150 ribu per sak (50 kg), jauh melampaui HET yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 112.500.
“Petani kita makin terhimpit. Di tengah cuaca yang tidak menentu dan harga hasil panen yang fluktuatif, mereka juga harus berhadapan dengan permainan harga pupuk oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar Sundusi, Rabu (17/4).
Menurutnya, dalih klasik yang digunakan oleh kios atau pengecer bahwa petani tidak masuk RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) tidak bisa dijadikan alasan menaikkan harga pupuk subsidi seenaknya.
“Kami temukan di lapangan, banyak petani tidak mendapatkan pupuk jika tidak membayar lebih mahal. Ini jelas pelanggaran terhadap kebijakan subsidi pemerintah,” tegasnya.