Banyuwangi || Transisinews – Melihat Kabupaten Banyuwangi dengan segudang prestasi yang diperoleh dari berbagai bidang, pantas jika warga masyarakatnya bangga menjadi bagian dari besarnya nama Banyuwangi di kancah nasional maupun internasional.
Banyuwangi kini memiliki puluhan festival yang digelar pada setiap tahun yang awalnya hanya tidak lebih dari 10 festival. Pastinya dengan acara sebanyak itu membutuhkan banyak biaya yang dikeluarkan. Entah itu diambil dari dana taktis, dana APBD atau yang lain.
Namun hemat saya, festival tidak hanya sekedar festival dan pertunjukan semata. Tanpa adanya efek positif untuk masyarakat sekitar pada khususnya dan seluruh masyarakat Banyuwangi pada umumnya.
Misalkan, dari acara festival A menghabiskan dana 100 juta, namun output dari kegiatan atau festival tersebut 30 juta atau bahkan tidak ada.
Semua elemen harus ikut mengawasi dana yang ada dalam festival seperti Aparat Penegak Hukum, Inspektorat, BPK, KPK. Jangan sampai ada pemikiran bahwa festival ini sebagai ” mainan ” kelompok atau perorangan tertentu untuk mencari pundi – pundi yang lumayan besar.
Input dan output harus tepat sasaran dan berkelanjutan. Jangan semua giat di festival kan namun hasil akhir tidak maksimal atau tidak tepat sasaran.
Dari hasil puluhan festival tersebut apakah dampak positif bagi masyarakat Banyuwangi. Apakah kesejahteraannya bertambah, apakah jumlah orang miskin menurun dan berobat ke rumah sakit gratis, apakah jumlah anak putus sekolah menurun?.
Kita tidak meragukan data statistik yang ada. Namun coba sesekali libatkan banyak elemen ambil sampling 2 Kecamatan secara random terkait jumlah masyarakat miskin dan jumlah anak yang putus sekolah. Signifikan kah hasil itu dengan data tertulis yang ada?
Dalam ilmu manajemen, kemasan itu perlu diperhatikan. Karena saya sebagai lulusan sarjana manajemen pernah diajari ilmu marketing atau pemasaran. Kemasan bagus, namun isinya tidak sesuai dengan apa yang dipasarkan. Apakah hal ini bisa bertahan lama?
Apakah legislatif sebagai pengawas sudah tegas dalam meminta pertanggung jawaban terkait dengan puluhan festival yang ada di bumi Blambangan ini?. Apakah sudah mengkaji dampak signifikan untuk rakyat Banyuwangi?.
Sesekali hasil kajian dan hasil akhir dari adanya puluhan festival itu di publikasikan. Mulai dari rincian anggaran, output nya, dan keberlanjutan nya seperti apa. Misalkan dengan banyaknya festival menyedot wisatawan hingga meningkatkan okupasi. Lalu pertanyaannya, apakah semua itu langsung bisa dinikmati oleh masyarakat Banyuwangi?.
Kualitas dan kuantitas festival yang ada dan segmen yang tepat merupakan salah satu indikator keberhasilan pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam manajemen keuangan dan kebermanfaatan nya.
Saatnya publik menilai, saatnya penilaian itu dipublikasikan. Tidak semata penghargaan dunia atau nasional. Meskipun penghargaan dan penilaian itu diberikan dari orang yang berkompeten ( secars akademisi ) teori. Namun tidak cukup disitu, karena penilaian ini harus dilihat praktiknya atau riilnya juga di lapangan seperti apa.(red*)
Sumber Berita : Veri Kurniawan S.ST ( Ketua FOSKAPDA ).