BOJONEGORO||TRANSISI NEWS – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo terus meluas, menggenangi lima kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Hingga Rabu (22/1/2025) pukul 14.00 WIB, Tinggi Muka Air (TMA) tercatat mencapai 14.34 meter, atau berada di status Siaga 3 dengan tren stabil. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro melaporkan dampak signifikan terhadap permukiman, infrastruktur, dan lahan pertanian.
Dampak di Kecamatan Terdampak
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Noor Ainy, banjir melanda lima kecamatan dengan rincian:
Kecamatan Dander:
Desa Ngulanan: Jalan lingkungan di RT 2-3 tergenang air setinggi 20-30 cm, termasuk lapangan desa.
Desa Ngablak: Jalan lingkungan juga tergenang air setinggi 20-30 cm.
Kecamatan Bojonegoro:
Kelurahan Ledok Wetan: Jalan lingkungan di RT 4 RW 1 tergenang 20-30 cm, sementara Lorong 2 tergenang 5-25 cm.
Kecamatan Baureno:
Luas sawah yang tergenang mencapai 200 hektare di tujuh desa, dengan rincian:
Desa Kalisari: 30 hektare (umur tanaman 55-85 hari).
Desa Lebaksari: 15 hektare (umur 55-85 hari).
Desa Bumiayu: 30 hektare (umur 50-80 hari).