BOJONEGORO||TRANSISI NEWS – Proyek pembangunan tembok penahan tebing di Kali Lebak, Bojonegoro, yang menelan anggaran Rp40 miliar, kini menuai sorotan tajam. Bangunan yang baru rampung itu ambles sepanjang ratusan meter, memicu kemarahan warga dan reaksi keras dari DPRD Bojonegoro.
Tembok penahan yang dibangun di Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan, Kecamatan Baureno, semestinya berfungsi sebagai perlindungan dari erosi sungai. Namun, hanya dalam dua bulan setelah pengerjaan selesai, struktur tersebut runtuh. Bahkan, sejumlah sawah warga ikut terbawa longsor akibat kejadian ini.
Proyek sepanjang 980 meter tersebut dikerjakan oleh PT Indopenta Bumi Permai, kontraktor asal Surabaya, yang memenangkan lelang dengan nilai Rp39,6 miliar. Namun, hasilnya justru memprihatinkan.
Anggota Komisi D DPRD Bojonegoro, Amin Thohari, menyatakan kekecewaannya terhadap kualitas proyek ini. Menurutnya, kontraktor harus bertanggung jawab karena bangunan tersebut masih dalam masa pemeliharaan.