Banyuwangi || Transisinews – Para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) se derajat di Banyuwangi menggelar Festival Science Entrepreneur. Hal ini, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sebagai bagian dari upaya merangsang mereka untuk menjadi seorang inventor (penemu).
“Ini adalah bagian dari stimulus sekaligus support system untuk mendorong para pelajar bisa menjadi seorang inventor. Menjadi para penemu-penemu di dunia,” ungkapnya saat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Juang, Banyuwangi itu pada Senin (23/5/2022).
Tidak sekadar pendekatan sains atau ilmu pengetahuan saja yang ditekankan dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu, 22-24 Mei 2022. Namun, juga memiliki sisi entrepreneurship yang dapat memberdayakan masyarakat luas. “Semoga nanti akan melahirkan temuan-temuan yang memberdayakan. Baik bagi penemunya sendiri, maupun bagi masyarakat luas,” harapnya.
Lebih jauh Ipuk meminta kepada para guru untuk dapat mengembangkan bakat eksploratif para peserta didik. “Kami meminta kepada para guru, khususnya guru mata pelajaran IPA, untuk memberikan ruang-ruang praktik yang cukup bagi para pelajar. Sehingga mereka semakin eksploratif dalam mengembangkan pengetahuannya,” pintanya.
Hal tersebut ditanggapi langsung oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno. Menurutnya, saat ini, pendidikan di Banyuwangi telah menerapkan kurikulum berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics). Dalam kurikulum ini menerapkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan aneka keterampilan STEAM tersebut.
“Sehingga nanti para peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan permasalah dengan cara yang kreatif,” ujar Suratno.
Dengan pendekatan tersebut, lanjut Suratno, diharapkan akan melahirkan para pelajar yang memiliki semangat inventor. “Sebagaimana semangat acara hari ini, kita juga mendorong mereka bisa menguasai sains sekaligus memiliki jiwa entrepreneur,” imbuh Suratno.
Kegiatan Festival Science Entrepreneur ini sendiri memamerkan 296 produk sains hasil karya para siswa. Melingkupi berbagai sub tema. Mulai dari energi, bioteknologi, fenomena alam, organisasi kehidupan, media digital, media pembelajaran berbasis IT, geopark, tekanan, lingkungan, sinopsis buku karya guru dan siswa tentang sains dan lain sebagainya.
Salah satu pelajar yang turut memamerkan karyanya adalah Nuril Inayah. Siswa kelas VII SMPN 2 Kalipuro itu menampilkan makey jembatan hidrolik yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis.
“Saya senang dapat ikut acara ini. Saya bersemangat untuk terus mengembangkan kemampuan saya dalam teknologi sains,” ungkapnya.
Dalam festival yang terbuka untuk umum itu, tidak hanya menampilkan beragam karya para siswa. Namun, juga dilengkapi dengan berbagai penampilan seni budaya dari pelajar Banyuwangi. Acaranya sendiri dimulai sejak pukul 09.00 sampai 20.00 WIB.(tim)