Banyuwangi || Transisinews – Persatuan Wartawan Indonesia PWI Pusat mengutuk keras aksi aksi kekerasan terhadap wartawan yang dalam bertugas dilindungi UU No 40 Tahun 1999 tentang pers. Oktav Riady ketua advokasi/pembelaan wartawan PWI Pusat meminta polisi segera melakukan pengusutan kasus ini dan menangkap pelakunya,hal ini diungkapkan Oktav menanggapi kasus pengeroyokan wartawan intensnews di Kabupaten Banyuwangi beberapa waktulalu
Ocktap Riady juga menghimbau kepada semua masyarakat jika kurang puas terhadap pemberitaan wartawan bisa menggunakan hak koreksi dan hak jawab bukan dengan jalan main kekerasan.” ujar Oktav ketika dihubungi via seluler nya Rabu (3/8/2022)
Ocktap juga menghimbau polisi jangan bertindak setengah setengah dalam menangani kasus ini tangkap para pelakunya dan dalang atau otak kasus itu,” pinta Oktav.
Sebelumnya diberitakan Jurnalis Intensnews dikeroyok beberapa orang tidak dikenal. Selasa 2/8/22 malam.
Belum diketahui motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap Jurnalis INTENSNEWS ini, namun mirisnya kejadian penganiayaan ini terjadi di jalan raya Penataban, Kecamatan Giri, Depan Selatan Pom Bensin Penataban.
“Kami tidak tau kenapa tiba-tiba diserang oleh beberapa orang tersebut, bahkan sampai di pepet ke pinggir jalan,” ucap Raden, salah satu korban.
Menurut penuturan Raden, kejadian pengeroyokan ini bermula saat ia sering memberitakan terkait minuman keras(miras) dan tambang, tapi saya belum bisa kepikiran kesana, saya pikir itu tadi begal, tapi kalau begal gak ada yang mengambil barang saya, justru merampas HP saya dan di hancurkan HP saya, setelah itu saya dipukul dari salah satu dari mereka dari belakang, lalu saya terjatuh, habis itu mereka beramai-ramai menendangi saya,”Jalas Raden.(red*)