BOJONEGORO||TRANSISI NEWS – Dulu, Bojonegoro dikenal sebagai daerah yang minus dan terbelakang, pada saat musim kemarau, daerah ini selalu mengalami kekeringan serta kesulitan air bersih, sementara pada saat musim hujan, daerah ini selalu dilanda banjir bandang dan luapan Sungai Bengawan Solo, kondisi jalan di Bojonegoro juga rusak parah dan memprihatinkan.
Di era kepemimpinan Suyoto sebagai Bupati Bojonegoro periode 2008-2013, kemudian terpilih untuk kedua kalinya periode 2013-2018, mempunyai terobosan-terobosan yang mampu mengubah keadaan di Kabupaten Bojonegoro.
Kang Yoto membuat terobosan program pavingisasi, yaitu membangun jalan desa dan kecamatan dengan paving. Dengan kondisi jalan yang baik maka pergerakan perekonomian di desa juga lebih berkembang. Hasil pertanian dan perkebunan dari pedesaan bisa dengan cepat dijual di pasar-pasar tradisional.
Untuk mengatasi kekurangan air, Kang Yoto membuat program membangun 1.000 embung di wilayah Bojonegoro seluas setengah hektare hingga satu hektare memakai lahan desa, yang berfungsi untuk menyimpan air pada saat musim hujan dan dapat digunakan untuk pengairan persawahan pada musim kemarau.
Pembangunan embung ini untuk menjawab kebutuhan air pengairan pertanian saat musim kemarau. Selain embung, pengairan pertanian juga disuplai dari Waduk Pacal dan Sungai Bengawan Solo.
Sedangkan Kabupaten Bojonegoro di era kepemimpinan Bupati Anna Mu’awanah periode 2018-2023 berbagai program juga telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti, pembangunan puluhan kilo meter jalan rigit beton antar kecamatan, jalan aspal di hampir setiap desa, bendungan gerak karangnongko, honor untuk RT/RW, santunan duka, program Aladin dan masih banyak yang lainnya.
Selain itu, Bupati Anna juga fokus pada peningkatan infrastruktur penunjang pertanian. Jalan Usaha Tani (JUT) dan irigasi diperbaiki untuk memastikan kelancaran distribusi hasil pertanian dan ketersediaan air bagi sawah petani, khususnya saat musim kemarau.
Salah satu isu besar yang juga menjadi perhatian Bupati Anna adalah kelangkaan pupuk yang sering kali menjadi kendala bagi petani. Menyadari betapa pentingnya ketersediaan pupuk tepat waktu, Anna mendorong penguatan distribusi pupuk bersubsidi serta penyediaan pupuk organik sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Melalui program programnya, Bupati Anna berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki daya saing ekonomi sampai dengan lingkup regional.
Dengan berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan petani, Anna Mu’awanah mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
Sementara, menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro untuk tahun 2024 yang akan digelar pada 27 November dan para bakal calon mulai terlihat menampilkan dirinya melalui berbagai media terutama baliho serta informasi terbuka dari tim suksesnya, seperti Bacalon Setyo Wahono, Nurul Azizah, Kang Huda, Anna Mu’awanah, Budi Irawanto dan Farida Hidayati.