Banyuwangi || Transisinews – Markas Komando Satpolairud Polresta Banyuwangi yang berada di jalan raya Banyuwangi-Situbondo mendapatkan laporan orang tergeletak di dalam mesin pendingin yang dalam proses perbaikan di atas kapal KM. Kasih Setia 17 di Perairan Meneng Tanjungwangi Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.
Kasat Satpolairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade, S.I.K, M.H menjelaskan adanya laporan dari ABK KM. Kasih Setia 17 yang mendapati ABK yang menemani teknisi yang sedang memperbaiki jatuh tergeletak di area mesin yang sedang di perbaiki. Setelah mendapatkan laporan tersebut Kasat Satpolairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade, S.I.K, M.H bersama Ps. Kasubnit Lidik Satpolairud Polresta Banyuwangi Aiptu Erman Wahyudi, Ps. Kasubnit Tindak Satpolairud Polresta Banyuwangi Bripka Ida Bagus Permadi, anggota jaga Satpolairud Polresta Banyuwangi Bripka A. Taufik, Anggota jaga Satpolairud Polresta Banyuwangi Bripka Risky dan anggota Basarnas Banyuwangi.
Setelah datang ke lokasi yang di maksud oleh ABK, Satpolairud Polresta Banyuwangi bersama dengan Basarnas Banyuwangi melaksanakan evakuasi korban di atas Kapal KM. Kasih Setia 17 dan setelah di evakuasi serta dilakukan pemeriksaan oleh petugas KKP Banyuwangi korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Masyhur menjelaskan kronologi kejadian yang di dapat dari keterangan saksi di lapangan di atas Kapal KM. Kasih Setia 17, pada hari Kamis, 28/7 sekitar pukul 08.40 Wib ditemukan ABK kapal yang menemani teknisi meninggal dunia di dalam kamar mesin kapal KM. Kasih Setia 17 yang mana awalnya saksi (Daryanto) sendiri di atas kapal, kemudian sekitar jam 08.30 Wib korban (ABK) bersama dengan teknisi datang di kapal untuk perbaikan.
Perlu di ketahui sejak tanggal 4/7 kapal Lego Jangkar di kolam labuh dan sudah mengalami kerusakan pada bagian mesin dan pada pipa freon bocor di lubang penampungan ikan no 4 bagian kanan dan kiri. Kemudian perbaikan tersebut akan dilakukan hari ini oleh teknisi bersama korban (Abk), kemudian saksi Daryanto mendengar korban nyalakan mesin kapal namun tidak bisa menyala, kemudian sekitar 10 menit saksi Daryanto mencari keberadaan korban hingga ke kamar mesin, namun kamar mesin gelap dan hanya ada cahaya senter yang menyala. “Ucap Kasat.
Selanjutnya saksi turun tangga kemudian setelah sampai ke tangga paling bawah dan dekat disebelah mesin induk ada bau yang menyengat dan membuat pusing, yang akhirnya saksi cepat-cepat berusaha naik ke atas, kemudian menyampaikan kejadian tersebut kepada teknisi dan ke kapal Kasih Setia 5 yang berada di sebelah untuk meminta listrik menyalakan blower agar udara dan bau di kamar mesin tersedot keluar.
Selanjutnya saksi melaporkan kejadian tersebut kepada agen dan petugas Satpolairud Polresta Banyuwangi yang selanjutnya dilakukan evakuasi korban oleh Satpolairud Polresta Banyuwangi bersama dengan Basarnas Banyuwangi dan setelah di evakuasi ke darat kemudian dilakukan pemeriksaan oleh KKP Banyuwangi terhadap korban dan dinyatakan korban sudah meninggal dunia, selanjutnya korban di bawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Adapun saksi yang berada di lapangan, Daryanto, (42) Nelayan, Jl. Teri RT 004 RW 001 Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang dan Candra Kristyawan, (33) Petugas Basarnas, Asrama Pos Basarnas Banyuwangi
Masyhur menambahkan korban meninggal atas nama Nur Cholik, (39) Abk/Nelayan, Suku Jawa bertempat tinggal di Jl. Nusa Indah RT 008 RW 008 Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Dugaan awal Abk meninggal akibat menghirup gas beracun yang mengakibatkan korban pingsan dan keracunan gas yang mengakibatkan kematian. (Putra)