Ads
Peristiwa

Diskusi Kopi Dalam Memperkuat Ideologi Kebangsaan Melalui Analisis Kebijakan

admin
×

Diskusi Kopi Dalam Memperkuat Ideologi Kebangsaan Melalui Analisis Kebijakan

Sebarkan artikel ini

Banyuwangi || Transisinews – Kopi santai sambil ngaji Ideologi Kebangsaan dengan pemateri Ketua Cabang Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC PA-GmnI) bersama adek-adek Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GmnI) Banyuwangi.

Kopi kebangsaan dengan tema peran aktivis mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control menjadi topik hangat bagi pengurus cabang beserta anggota. Agent of change juga dapat diartikan sebagai agen perubahan berupa individu atau kelompok yang membantu atau merevitalisasi suatu institusi/organisasi dalam menanggapi perubahan keadaan. Sosok agent of change umumnya dapat memperbaiki situasi atau berperan dalam pencarian solusi saat suatu organisasi atau institusi mengalami kesulitan beradaptasi dengan perubahan.

Secara umum, agent of change merupakan sosok yang menginisiasi suatu perubahan atau bertindak sebagai katalis untuk sebuah proses perubahan dalam suatu institusi. Agent of change berperan membantu organisasi untuk mengubah cara kerja, pengelolaan, dan menginspirasi orang lain untuk mau berkembang.

Seorang atau sekelompok agent of change akan mempromosikan, memperjuangkan, mengaktifkan, dan mendukung implementasi perubahan dalam suatu organisasi atau institusi secara bertahap dengan ide-ide segar di luar kebiasaan. Peran mahasiswa satu ini masih berhubungan dengan peran di atas. Tidak jauh-jauh dari perubahan sosial.

Jadi mahasiswa punya peran sebagai pengontrol kehidupan sosial. Agent of control juga bisa di artikan dengan mengembangkan berpikir kritis sehingga bisa melihat sesuatu secara lebih mendalam dan menemukan sisi lain yang tidak banyak ditemukan oleh orang lain.

Ketua PA-GmnI Dr. Hary Priyanto, ST., M.Si mengatakan Diskusi Kopi Kebangsaan bertujuan untuk ngaji idiologi dalam mengupgrade keilmuan dan menganalisa permasalahan yang ada di masyarakat serta mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang sudah dibuat serta di tetapkan, ngaji dan kopi santai yang di selenggarakan adek-adek mahasiswa bersama Ketua PA bertujuan untuk memperdalam keilmuan.

Dalam kondisi sosial yang tampak baik-baik saja, mahasiswa bisa melihat bahwa ada sesuatu yang tidak baik-baik saja. Contohnya, mungkin sebagian orang hidup enak dan tidak kekurangan. Kondisi yang ada tampak baik-baik saja seolah tidak ada yang salah. Namun mahasiswa dapat melihat bahwa di sisi yang lain ada lebih banyak orang yang hidup serba kesusahan. Untuk makan saja kesulitan. Ada kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi dalam masyarakat.

Ketua Cabang GmnI Banyuwangi Dana Wijaya menjelaskan fenomena ini mendorong mahasiswa untuk melakukan perubahan dan mewujudkan kondisi yang jauh lebih baik. Saat di singgung tentang aksinya yang mengajak hearing dengan Bupati Banyuwangi, Dana akan menggunakan gerakan-gerakan intelektual guna menyikapi dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang kurang sesuai.

Masih Dana, GmnI tidak akan ikut campur permasalahan penutupan yang ada di genteng Dana bersama kawan-kawan akan fokus kepada kebijakan-kebijakan yang kurang sesuai secara universal terkait perda dan perbub minuman beralkohol di Banyuwangi.

Pewarta : Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *