Ads
Peristiwa

Begini Awal Mula Madrasah Di Alas Buluh Disegel

admin
×

Begini Awal Mula Madrasah Di Alas Buluh Disegel

Sebarkan artikel ini

Banyuwangi || Transisinews – Penyegelan lembaga pendidikan yang bernaung di kementerian Agama berawal dari konflik internal yang diduga berawal dari konflik pribadi antara guru dengan wanita yang juga guru sebut saja bunga di Madrasah tersebut.

Kepala sekolah TK dan Madrasah Aliyah Darussolah, Abdurrahman, Menjelaskan permasalahan penyegelan berawal dari konflik pribadi antara oknum guru dengan wanita yang juga guru sebut saja bunga (nama disamarkan red.) di lembaga tersebut yang kemudian bunga tersebut melaporkan kepada suaminya, yang kemudian suaminya mendatangi sekolah dan bertemu dengan kepala sekolah (yang lama Red.).

“Dengan meminta untuk mengambil tindakan tegas terhadap guru tersebut yang sudah di nilai kelewatan,”kata Abdurrahman

Akan tetapi tidak di respon oleh kepala sekolah (sebelum Abdurrahman red.) yang kemudian suami bunga tersebut mengancam kepala sekolah apabila tidak di respon akan mengambil tindakan tegas, yang kemudian berujung pemberhentian oknum guru Berinsial A tersebut yang juga teman dekat dari kepala sekolah.

Setelah beberapa bulan pemecatan A, Kata Dia, kepala sekolah merasakan kesepian yang dimana dewan-dewan guru kurang respect terhadap kepala sekolah yang mengakibatkan tidak memiliki teman di tempat kerja dan kepala sekolah bingung untuk memasukkan A kembali dikarenakan tidak bisa di terima oleh dewan guru yang lain

“Dengan alasan sudah melanggar syariat islam, mengganggu keluarga orang lain dan di berhentikan,”ucap dia. Minggu (14/08/2022)

Menurutnya, Sudah banyak cara yang sudah dilakukan tidak membuahkan hasil Sehingga menyebabkan konflik yang menyebar dan dibuat surat pernyataan oleh yang berkonflik, Disisi lain, Menurut kuasa hukum Abdurrahman itu bukan surat pernyataan melainkan surat pemaksaan yang berbunyi setiap hari minggu di adakan istigosah dan disepakati di karena sebagai kultur madura dan masih sendiko terhadap tokoh agama,

“Yang kedua yang sangat menyakitkan bagi guru yang dimana tidak menerima HR (Gaji) yang tidak seberapa dan disepakati dikarenakan tujuan awal bukan bekerja melainkan mengabdikan diri “tutur Abdurrahman.

Kata dia, Poinnya yang menjadi garis bawah yang mengharuskan tenaga pendidik harus membawa paling sedikit 5 peserta didik baru jangankan 5, 2 saja masih kesulitan dalam mencari peserta didik baru yang menjadi aneh yang punya kasus bisa, serasa sudah settingan dalam rekrutmen siswa yang hendak bersekolah di yayasan Darussolah.

“Itu yang membuat temen-temen geram (dzolim) yang sudah mengganggu istri orang lain.” Pungkasnya.(semar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *