BOJONEGORO||TRANSISINEWS- Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah menimbulkan duka dan keprihatinan mendalam. Bangunan yang tengah diperluas itu roboh saat para santri melaksanakan salat Asar, menyebabkan puluhan santri menjadi korban jiwa.
Menurut data Polda Jawa Timur, hingga Selasa (14/10/2025), tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengidentifikasi 58 dari 67 kantong jenazah yang diterima.
Proses evakuasi korban masih terus dilakukan, namun tim SAR menghadapi kesulitan akibat struktur bangunan yang runtuh menutupi area utama pesantren.
Menanggapi tragedi ini, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Hj. Mitro’atin S.Pd., M.M., menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga. Ia menekankan pentingnya memastikan pesantren terlindungi, baik secara hukum maupun fisik.