Lebih lanjut, Imam menjelaskan, pihaknya juga telah menjalankan beberapa strategi untuk meningkatkan produksi dan kualitas padi di Bojonegoro. Meliputi demplot varietas unggul baru, sekolah lapang bagi petani, mengusahakan ketersediaan pupuk subsidi dan memberikan bantuan benih berlabel.
Selain itu juga memberikan pemahaman kepada petani tentang pentingnya penggunaan benih berlabel. Bersama para petani, Pemkab juga aktif melakukan budidaya secara organik untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk subsidi dan mengembalikan kesuburan tanah. Juga melakukan gerakan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
Sedangkan untuk mengusahakan ketersediaan air untuk budidaya melalui kegiatan pompanisasi, irigasi perpompaan dan pipanisasi. “Kita juga punya asuransi untuk para petani yaitu AUTP untuk antisipasi gagal panen karena bencana alam atau serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT),” imbuhnya. (sy)