Misalnya juga terkait besaran upah, mereka pekerja outsourcing di PT Petrokimia Gresik hanya menerima upah sekitar satu juta per bulannya, padahal mereka berhadapan langsung dengan mesin.
“Uang satu juta tidak cukup untuk kebutuhan anak istri dalam satu bulan, apalagi ada yang punya cicilan di bank,” jelasnya.
Melalui media ini, mereka meminta kepada segenap pimpinan atau pun yang berwewenang di PT Petrokimia Gresik agar memperhatikan nasib pekerja outsourcing di perusahaan penghasil pupuk tersebut.
“Mohon diperhatikan nasib kami bapak pimpinan, kalau tidak percaya sidak saja, biar tau apa yang terjadi dilapangan sebenarnya,” pintanya. (Bersambung)