Transisinews.com. Sebuah insiden Yang mengejutkan terjadi Di UPTD Rumah sakit Manembo- nembo Yang Melibatkan Seorang Pasien, Verawati Warga Kelurahan Manembo- nembo Kecamatan Matuari Selasa 21 Januari 2024 malam.
Wanita ini datang ke rumah sakit dengan keluhan darah tinggi dan asam lambung, namun yang ia terima justru perlakuan yang sangat mengecewakan.
Verawati, yang juga baru saja kehilangan suaminya dua hari sebelumnya, mengaku sempat pingsan di rumah akibat kondisi emosional yang sangat tertekan.
Ia datang ke rumah sakit berharap mendapatkan perawatan medis yang cepat, namun malah disarankan untuk pergi ke puskesmas terlebih dahulu oleh petugas resepsionis.
“Saya bilang ke perawat bahwa saya perlu dirawat di rumah sakit karena kondisi saya, tapi malah ditanya apakah saya sudah ke puskesmas. Saya bilang belum, saya ingin dirawat di sini,” ungkap Verawati.
Namun, alih-alih mendapatkan perawatan, Verawati malah disuruh keluar oleh petugas satpam setelah diberitahu bahwa ia tidak perlu dirawat. Imbas kejadian itu, ia dan keluarganya harus terlantar di luar ruangan UGD kurang lebih satu setengah jam.
“Saya tidak diperiksa atau ditangani sama sekali, malah pintu rumah sakit dikunci dan saya disuruh keluar. Saya bingung dan semakin panik,” tambahnya.
Verawati yang semakin frustasi dan merasa diabaikan, kemudian sempat pingsan di rumah sakit. Namun, bukannya mendapatkan pertolongan, ia justru ditunjuk-tunjuk dan dituduh mengganggu ketenangan pasien lain.
“Saya merasa diperlakukan seperti sampah. Saya datang sakit, malah dibiarkan dan diusir,” ujar Verawati dengan suara bergetar.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, salah seorang dokter akhirnya mendekati Verawati untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Namun, ketika Verawati mempertanyakan prosedur rumah sakit yang menurutnya tidak adil, ketegangan semakin memanas.
Verawati menegaskan bahwa ia merasa tidak dihargai, apalagi dalam kondisi emosional yang terpuruk.