Para peserta live in di Gunungkidul, bisa bertanya problem-problem yang ada di lapangan. Pemkab merencanakan, para OPD nantinya akan memberikan bantuan seperti pemberian kolam buis deker untuk kolam ikan, dan bibit ikannya dapat suport dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan). Juga ada program bantuan 8 ayam betina 2 jantan. Dengan langkah ini, warga miskin, selain punya kolam ikan juga punya ayam. Sedang Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan mensupport dengan memberikan bibit sayuran.
“Harapannya kita kembali ke zaman dulu, berharmoni hidup dengan lingkungan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Machmuddin menyampaikan bahwa sarasehan ini diikuti oleh 108 kades dari 25 kecamatan. Pembekalan ini untuk penanganan kekeringan dan pengelolaan sumber daya air berbasis teknologi, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat dan desa yang rencananya akan dilaksanakan di Gunungkidul.
“Tujuan pembekalan ini dalam rangka memberi pemahaman dari tahapan program ketersediaan air yang merupakan quick wins 100 hari pertama Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati Bojonegoro. Maka kita akan menjalani live in dan akan ada rencana dan aksi,” jelasnya.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan pembekalan, peserta mengetahui mengenai tahapan pelaksanaan program ketersediaan air yang salah satunya adalah mengenai kegiatan Live In Penanganan Kekeringan dan Pengelolaan Sumber Daya Air.
“Ayo kita sama-sama belajar membaca alam yang ada di desa kita, dengan membaca kita bisa menumbuhkan berbagai solusi, bagaimana mengelola air bawah tanah, permukaan dan air hujan dengan konsep pemanen air hujan,” pungkasnya.