“Dari sisi kesehatan, kami akan memperkuat pengawasan serta memberikan pembinaan kepada penyedia makanan MBG. Keamanan pangan harus menjadi prioritas utama karena menyangkut kesehatan anak-anak kita,” jelas Ninik.
Pemkab Bojonegoro juga akan menyampaikan laporan resmi terkait kasus ini kepada pemerintah pusat melalui Sistem Pemantauan Program Gizi (SPPG) sebagai bentuk pertanggungjawaban daerah dan bahan evaluasi nasional.
Selanjutnya ,Wabup Nurul Azizah juga memastikan bahwa Pemkab Bojonegoro tetap berkomitmen untuk melanjutkan Program MBG sebagai bentuk perhatian terhadap gizi siswa, namun dengan perbaikan sistem pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan keamanan pangan dan kesehatan siswa.
“Organisasi masyarakat dan pemerintah harus berjalan bersama di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya.
Dengan demikian, Pemkab Bojonegoro berharap dapat meningkatkan kualitas Program MBG dan mencegah kejadian serupa di masa depan.(sy)