Jember || Transisinews – Hujan yang mengguyur Kabupaten Jember beberapa hari terakhir, menyebabkan 4 ruang kelas di SDN 7 Desa Gelang Kecamatan Sumberbaru Jember Sabtu (8/10/2022) pagi roboh dan rata dengan tanah, tidak ada korban jiwa dalam robohnya gedung tersebut, dikarenakan saat kejadian siswa sedang libur Maulid Nabi.
Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo SIK. SH. yang mendapat laporan adanya bangunan sekolah yang ambruk langsung melakukan koordinasi dengan instansi terkait, diantaranya Dinas Pendidikan dan juga BPBD Jember untuk melakukan pengecekan langsung kondisi bangunan.
Dari hasil pengecekan bangunan sekolah yang roboh, Kapolres menyatakan, bahwa kondisi bangunan memang sudah rapuh dan memang dibutuhkan untuk dilakukan perbaikan.
“Ruang kelas yang roboh ada dalam 1 gedung, yakni ruang kelas 1 sampai kelas 4, sedangkan untuk kantor, dan ruang kelas 5 dan 6, tidak ada masalah, bangunan roboh karena memang kondisinya sudah rapuh ditambah intensitas hujan yang lebat, sehingga tidak kuat menahan beban,” jelas Kapolres.
Untuk sementara, sampai rehab sekolah dilakukan oleh Pemkab Jember, serta 175 siswa di SDN 7 Gelang tetap bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), pihaknya memerintahkan jajaranya untuk mendirikan tenda darurat untuk dijadikan kelas semantara.
“Hari ini juga kami bersama BPBD Jember mendirikan tenda darurat untuk dijadikan ruang belajar mengajar siswa, dan senin besok siswa bisa tetap masuk seperti biasanya, memang tidak nyaman belajar di tenda darurat, tapi setidaknya kegiatan belajar siswa tetap berjalan,” jelas Kapolres.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember Drs. Hadi Mulyono, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, bahwa bangunan gedung SDN 7 Gelang yang ada di Dusun Lanasan, roboh pada jam 6.17 WIB saat beberapa guru sedang melakukan absensi online.
“Saat dewan guru sedang absensi online di kantor sekolahan, tidak ada tanda-tanda 4 ruang kelas yang ada dalam 1 gedung tersebut akan roboh, namun pada pukul 7.10 WIB, tiba-tiba bangunan roboh seketika, beruntung saat kejadian siswa libur maulid nabi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Plt. Kadispendik.
Plt. Kadispendik juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polres Jember, Kodim dan masyarakat sekitar yang dengan sigap melakukan evakuasi terhadap barang-barang yang ada di dalam kelas, dan mendirikan tenda darurat untuk keberlangsungan kegiatan KBM siswa di SDN 7 Gelang.
Sementara Kepala Sekolah SDN 7 Gelang Edy Budiono, kepada wartawan mengatakan, bahwa sehari sebelum robohnya 4 ruang kelas di lembaga yang dipimpinnya, hujan deras mengguyur sejak siang hingga malam hari.
“Memang pada hari Jumat kemarin, hujan yang mengguyur desa Gelang cukup deras, mulai siang hingga malam hari, sehingga menambah beban pada atap sekolahan, ditambah kondisi bangunan yang sudah rapuh,” ujar Edy.
Pihaknya tidak memungkiri beberapa bangku sekolah, almari maupun meja di dalam ruang kelas yang roboh tidak bisa diselamatkan karena tertimpa reruntuhan atap, namun dirinya merasa bersyukur gerak cepat tim dari Polres Jember, Kodim dan juga BPBD serta bantuan masyarakat dalam mendirikan tenda darurat cepat teratasi, sehingga siswanya masih bisa masuk seperti biasanya.
“Yang penting siswa tetap bisa belajar untuk sementara waktu, soal inventaris yang ada di dalam ruang kelas seperti meja, kursi dan juga almari, sudah kami laporkan ke Dispendik, dan mudah-mudahan bisa segera ada perbaikan,” pungkas Edy.(semar)
(*Humas Polres Jember)