Banyuwangi || Transmisinews – Yayasan Sholwat badar mengadakan Festival Sholawat Badar (Versi Al-Banjari) yang di ikuti oleh perwakilan rekomendasi pengurus kecamatan di Banyuwangi.
Dalam seleksi ketat yang berlangsung selama 7 hari dengan jumlah peserta dari 25 group yang mewakili setiap masing-masing kecamatan yang ditentukan oleh koordinator festival Sholawat badar (versi Al-Banjari).
Ketua Yayasan Sholawat Badar Imam Khudlori, SE mengatakan acara yang berlangsung meriah bertempat di halaman Dinas Priwisata Kabupaten Banyuwangi. Acara yang diadakan untuk memperingati haul ke tiga kalinya Yayasan Sholawat Badar.
Dalam pelaksanaan acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Sholawat Badar banyak menuai kritikan dari para pencinta sholawat Al-banjari dari berbagai kalangan. karena kuota pesertanya dibatasi, dari panitia juga mengadakan seleksi yang ketat dan memakai juri yang berlisensi. Acara festival tersebut merebutkan tropy dan uang pembinaan dari Yayasan Sholawat Badar.
Dalam rangka haul ke tiga Yayasan Sholawat Badar selain mengadakan festival Sholawat Badar juga mengadakan bedah buku yang bertajuk Sholawat Badar Dari Banyuwangi Untuk Dunia.
Dalam acara bedah buku yang dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Festiandani Azwar Anas, KH. Ahmad Sidiq (Gus Siddiq) Dzuriah Pencipta Sholawat Badar dan sebagai Keynote sepaeker, Rois Syuriah NU Kabupaten Banyuwangi, KH. Zainulloh Marwan dan KH Ali Hasan Kafrawi Sebagai Ulama Banyuwangi. Selain itu turut di hadiri oleh Dr. Ahmad Taufiq sebagai sastrawan bersama Dosen Unej, KH. Ainul Yakin sebagai Gusdurian Banyuwangi sekaligus Hj. Emy Hidayati Sebagai Aktifis Perempuan (Mantan Ketua Fatayat NU) dan Bahrurohim (Ayung Notonegoro) sebagai Ketua Tim penulis Buku Shalawat Badar.
Dalam acara bedah buku tersebut berlangsung secara hikmat yang di ikuti oleh seluruh tamu undangan beserta pengurus tingkat Kecamatan. Acara yang berlangsung bertujuan untuk nguri-nguri dan ngalap barokah atas terselenggaranya acara sholawat badar di Banyuwangi.
Pembina Yayasan Sholawat Badar Ir. H. Naaufal Badri menjelaskan acara ini terselenggara bukan hanya untuk para pencipta lagu-lagu yang menasional tetapi di Banyuwangi juga tempat Riadlohnya Alm. KH. Ali Mansur dalam menciptakan Ghubahan Syair Sholawat Badar.
Pewarta : Putra