“Dan bisa menjadi sumber untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro,” jelasnya.
Sementara, General Manager Geopark Bojonegoro Kusnandaka Tjatur menjelaskan, ada berbagai informasi edukasi yang akan mengisi Gedung Pusat Informasi Geologi (PIG), seperti pameran Geologi berupa koleksi batuan, mineral, dan fosil dari situs geologi dan sejarah Geopark Bojonegoro. Juga berisi peta geologi dan informasi tentang struktur geologi wilayah Bojonegoro.
Selain itu juga akan ada informasi mengenai situs Geosite, Biosite, dan Culturesite Geopark Bojonegoro, dokumentasi dan penjelasan tentang destinasi menarik di Bojonegoro, seperti Kayangan Api, Wonocolo, Kedung Lantung, Atas Angin, Gunung Pegat, Situs Penemuan Gigi Hiu, Kedung Maor, Watu Gandul, Biosite Agrowisata Blimbing, Cultursite Masyarakat Samin, dan lainnya.
“Akan ditampilkan pula sejarah geologi Bojonegoro dan proses pembentukan alamnya. Di dalamnya juga akan ada Zona Edukasi Interaktif Teknologi seperti AR/VR untuk menjelaskan fenomena geologi, model atau simulasi tentang proses geologi, seperti pembentukan gunung, sungai, dan rekahan bumi,” ungkapnya.
Selanjutnya, juga akan dilengkapi ruang edukasi dan ruang seminar untuk diskusi tentang geologi dan konservasi alam. Selain itu juga ada pusat penelitian yang berisikan data dan laporan penelitian geologi di wilayah Bojonegoro, serta arsip koleksi literatur geologi untuk peneliti, pelajar, dan akademisi.
Kusnandaka memaparkan, ada pula galeri wisata dan budaya lokal yang mengulas tentang hubungan antara geologi dan budaya masyarakat setempat. “Juga ada mini home studio yang akan memutar film dokumenter terkait geologi Geopark Bojonegoro dan sejarah geosite, biosite dan culturesite yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya.
Seperti di ketahui, Kawasan Petroleum Geopark Bojonegoro sendiri terbagi menjadi empat kawasan, yaitu Petroleum Geoheritage Bojonegoro, Palaentologi Bojonegoro, Kawasan Zona Kendengan Bojonegoro, dan Geo-Cultural Bojonegoro. (red/sy)