Budi Raharjo selaku Plt. Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa Sukma -e Jatim bisa digunakan sebagai pembanding dengan realita keadaan.
“Nantinya kita bisa merespon dengan tindakan, untuk menanggapi bagaimana kritik atau masukan yang disampaikan oleh masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto juga menegaskan, bahwa suara masyarakat menjadi objek dalam penilaian kinerja ini. “Baik maupun buruk merupakan penilaian yang masyarakat berikan, hal ini akan melibatkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,” pungkas Adriyanto dalam sambutannya. (Red)