Namun, pernyataan itu dibantah oleh pihak sekolah yang mengaku belum menerima komunikasi resmi terkait pemberian kompensasi.
“Kalau tidak ada komunikasi yang jelas, bagaimana kami bisa menerima bantuan itu?” ujar salah satu guru di SD Negeri Sukowati.
DPRD Bojonegoro berjanji akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga tuntas. Mereka juga berencana memanggil pemilik pabrik untuk merumuskan solusi komprehensif.
Sementara itu, warga Desa Sukowati berharap pemerintah segera mengambil tindakan konkret agar permasalahan bau menyengat ini tidak berlarut-larut. “Kami hanya ingin bisa hidup nyaman tanpa khawatir bau menyengat tiap hari,” keluh seorang warga, Suwarno.
Permasalahan ini menjadi ujian bagi pemerintah dan dunia industri di Bojonegoro untuk menyeimbangkan investasi dengan kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.(sy/red)