BOJONEGORO||TRANSISI NEWS – Keluhan warga Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, terkait bau menyengat dari pabrik pengolahan tembakau PT Sata Tac Indonesia memicu perhatian serius DPRD Bojonegoro. Inspeksi mendadak (sidak) yang digelar pada Rabu (15/1) mengungkap sejumlah persoalan yang selama ini mengganggu kenyamanan warga dan aktivitas sekolah di sekitar pabrik.
Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin, memimpin langsung sidak tersebut bersama anggota Komisi A. Kunjungan ini sempat diwarnai ketegangan ketika pihak keamanan pabrik menolak kehadiran media. Setelah negosiasi panjang, peliputan akhirnya diperbolehkan, membuka ruang transparansi atas permasalahan yang ada.
“Investasi penting, tapi keselamatan dan kesehatan masyarakat lebih utama. Kami tidak ingin ada korban dari dampak operasional pabrik ini,” tegas Mitroatin di sela sidak.
Dalam pantauan di lapangan, DPRD menemukan fakta bahwa bau menyengat dari pabrik telah berdampak pada kesehatan warga. Aktivitas belajar di SD Negeri Sukowati dan TK terdekat turut terganggu. Sejumlah warga mengeluhkan pusing hingga mual akibat aroma tak sedap yang diduga berasal dari proses produksi tembakau.
“Kami ingin pabrik bertindak cepat. Jangan tunggu warga makin banyak yang sakit,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Nur Hidayat dari pihak manajemen PT Sata Tac Indonesia mengklaim telah berupaya menjalin komunikasi dengan warga dan pihak sekolah. Ia menyebutkan bahwa kompensasi berupa kipas angin hingga AC telah disiapkan.