“Dengan terbuka, kita bisa saling mengoreksi dan mengevaluasi agar program pemenuhan gizi ini semakin efektif,” tuturnya.
Para Kasatpel memaparkan berbagai tantangan dan keberhasilan dalam menjalankan program pemenuhan gizi.
Ketersediaan sumber daya, efektivitas distribusi, dan dampak program bagi masyarakat menjadi fokus utama. Sesi ini ditutup dengan pemutaran video yang menggambarkan kondisi terkini SPPG di Jawa Timur.
Evaluasi dan tanggapan dari Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional diharapkan menjadi panduan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja SPPG di masa depan.
Sinergi antara pemerintah, mitra kerja, dan institusi terkait diharapkan semakin kuat dalam memastikan pemenuhan gizi masyarakat Jawa Timur berjalan dengan baik. Evaluasi berkala seperti ini dianggap penting untuk meningkatkan kualitas layanan dan keberlanjutan program di masa depan.(sy)