Aan Syahbana juga menuturkan selain memudahkan mobilisasi, angkutan gratis bagi siswa difabel juga dapat membantu mengurangi biaya transportasi yang harus dikeluarkan orang tua. Saat ini, tersedia 13 armada yang telah beroperasi untuk melayani 13 Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Bojonegoro.
Program ini bisa dijalankan karena salah satunya ada ketersediaan anggaran. Pemkab Bojonegoro menyewa microbus (Elf) melalui mekanisme dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Asri Dharma Sejahtera Bojonegoro. “Semoga program angkutan gratis bagi siswa difabel ini dapat terus berjalan dan dapat membantu masyarakat luas,” harapnya.
Sementara itu, Istiqomah warga Kecamatan Balen, salah satu orang tua pengguna manfaat program angkutan gratis bagi difabel mengaku sangat terbantu dengan program Pemkab Bojonegoro ini. Ia kini tidak lagi terburu-buru mengantar anak ke sekolah karena sudah dijemput di depan rumah.
“Kita juga tenang karena ada gurunya yang mendampingi dan yang penting kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk antar jemput anak ke sekolah,” ungkapnya.(sy)