Papua Barat- Transisinews.com.Jaringan Damai Papua (JDP) memandang hasil debat Calon Presiden Republik Indonesia hari Selasa (12/12) belum memberikan gambaran yang konkrit tentang cara penyelesaian damai terhadap soal konflik sosial politik di Tanah Papua. Bahkan tidak ada satu pun dari ketiga calon Presiden (Anis Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo) yang mampu memberikan “curahan air segar” atas situasi kekerasan bersenjata yang terus meningkat di Tanah Papua saat ini.
Sebagai Juru Bicara (Jubir) JDP, Yan Christian Warinussy mengatakan, tidak melihat tawaran riil serta langkah konkrit yang ditawarkan oleh ketiga capres dalam debat Selasa malam itu. Yang nampak hanya sebuah bentuk pencitraan bahwa ketiga capres ada memiliki keinginan dan komitmen untuk menuntaskan konflik dan kekerasan yang berdimensi pelanggaran hak asasi manusia di Tanah Papua selama lebih dari 50 tahun terakhir ini.
“Ketiga Capres Republik Indonesia hanya mengatakan setuju melakukan dialog, tapi tidak memberikan alasan kenapa mereka mau melakukan dialog. Lalu dengan siapa pihak yang akan diajak berdialog serta tema atau topik apa saja yang hendak didialogkan? Justru capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang sudah memberikan catatan bahwa ditanah Papua ada kelompok teroris,
sehingga dirinya akan mengutamakan pendekatan penegakan hukum dan penguatan aparat keamanan di Tanah Papua. Sementara Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan sama sekali tidak memberikan gambaran ideal maupun riil dari langkah menuju kepada terjadinya dialog di Tanah Papua tersebut.