Salah satu siswa yang terlibat, Alvin, berbagi pengalamannya dalam mengerjakan projek ini. “Awalnya, saya mengalami beberapa kesulitan dalam menyelesaikan kode program, tetapi dengan bantuan teman-teman dan guru, saya berhasil menyelesaikannya. Rasanya sangat memuaskan bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat,” ceritanya.
Sistem kerja alat ini cukup cerdas, dengan sensor soil yang mendeteksi tingkat kelembaban tanah dan Arduino yang mengirim perintah ke relay untuk mengaktifkan pompa air atau servo ketika tanah terlalu kering. Ketika kelembaban sudah mencapai level ideal, sensor memberi sinyal ke Arduino untuk mematikan pompa secara otomatis.
Keberhasilan projek ini semakin memperkuat posisi SMA MBS Al Amin Religi sebagai sekolah berbasis riset dan teknologi yang berkomitmen mencetak generasi Qurani yang religius, menguasai teknologi, dan siap bersaing di era digital.
Dengan terus mendorong siswa untuk berinovasi, sekolah ini berharap dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu menciptakan solusi untuk kehidupan sehari-hari.(sy)