Sementara, dimasa musim el nino yang memberikan dampak pada sektor pertanian, Pak Yes menjelaskan Pemkab Lamongan bersama Kodim 0812 Lamongan hingga unsur lainnya memasifkan berbagai program pengairan. Mulai dari program pompanisasi, normalisasi waduk dan saluran sungai, hingga modifikasi cuaca.
“Untuk mencukupi kemarau panjang, 10 hari kita berkoordinasi dengan BMKG untuk pelaksanaan rekayasa cuaca, kita terus berkoordinasi, dan ini cukup lumayan, beberapa waduk meskipun tidak banyak tapi cukup terisi dengan modifikasi cuaca,” imbuh Pak Yes.
Pak Yes berharap, gambaran umum potensi maupun program di Lamongan yang disampaikan dapat menjadi bahan penelitan lokus Pasis. “Kita harapkan masukan rekomendasi bagi pembangunan Kabupaten Lamongan yang lebih jaya dan yang terpenting sebagai daerah penyangga pangan, lumbung pangan Jawa Timur maupun nasional. Kami sangat terbuka apa bila ada pertanyaan untuk OPD-OPD yang kita miliki,” ujar Pak Yes.
Widya Iswara Seskoad Brigjen TNI Sukandar Munawar mengungkapkan, hasil pengkajian yang dilakukan oleh 14 Pasis di Lamongan nantinya akan diseminarkan. Sehingga, jika diperoleh temuan-temuan baru, maka akan dikembangkan guna ketahanan pangan nasional.
“Secara subtansi, mohon dibantu dari staf jenengan Pak Bupati (OPD). Apa yg kita harapkan KKl ini bisa maksimal, bukan hanya untuk daerah yang kita kunjungi tapi juga TNI maupun kepolisian,” pungkasnya.