Tahun 2025, program ini diperkuat dengan distribusi bibit sayuran serta pengembangan di sektor peternakan dan perikanan. Berbagai komoditas seperti domba, ayam petelur, lele, dan nila menjadi fokus utama untuk mendukung produksi pangan lokal.
“Kami mendorong masyarakat desa agar mampu memproduksi kebutuhan pangan secara mandiri. Hasil produksi ini tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan. Dengan begitu, masyarakat dapat mengurangi biaya hidup, meningkatkan pendapatan, sekaligus mengurangi angka kemiskinan,” jelas Adriyanto.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat, program ketahanan pangan ini diharapkan mampu menciptakan desa-desa mandiri pangan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.(red)