Teluk Bintuni- transisinews.com. Sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (human rights defender/HRD), Yan Christian Warinussy, kembali mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo agar memerintahkan Kapolda Papua Barat memeriksa Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wahid dan anggotanya yang ikut serta dalam perjalanan operasi senyapnya ke wilayah Distrik Moskona Barat.
Dalam operasi tersebut berujung pada dugaan “hilang” nya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tommy Samuel Marbun. Hal ini di katakan berdasarkan keterangan klien kami Silas Meyem yang menerangkan bahwa pada hari kejadian Rabu 18- 12. 2024 di Kali Rawara. Saat itu, menurut Meyem, dirinya bersama 3 (tiga) anggota sedang menyeberangi Kali
Ironisnya kali tersebut sedang banjir akibat hujan sejak semalam (17/12). Sedangkan ditepi kali dibagian seberangnya masih ada beberapa anggota polisi, Sementara Kasat Marbun sendiri menyusul menyeberang dengan cara berenang sendiri tanpa dikawal salah satu anggota pun. “Saya lihat Pak Kasat pakai baju warna gelap dan memakai rompi dan dibagian dadanya ada isi megasen.
Kasat juga gantung senjata di bagian belakang dan bawa pistol di pinggangnya”, jelas Meyem kepada saya. Sehingga menurut Silas Meyem bahwa ketika dirinya bersama sekitar 3 (tiga) anggota, termasuk Roland Manggaprouw (anggota Buser Polres Teluk Bintuni) sudah tiba di seberang kali Rawara tersebut,
mereka melihat ke kali tersebut bahwa Kasat Marbun sudah ada di tengah dan sempat mendengar Kasat berteriak dengan kata : “tolong”, sebanyak 2 (dua) kali lalu tak kelihatan lagi. Sembari Warinussy Mengatakan Apa Yang Di sampikan Silas Mayem.
Silas Meyem menjelaskan