BOJONEGORO||TRANSISINEWS-Suasana haru dan bangga mengisi Gedung Paripurna DPRD Bojonegoro pada Minggu (16/11/2025) saat 137 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Rajekwesi resmi diwisuda.
Momen prestisius ini semakin spesial dengan kehadiran Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, yang hadir memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kualitas SDM kesehatan di daerah.
Para wisudawan berasal dari beragam program studi, mulai dari D3 Keperawatan, D3 Teknologi Bank Darah, S1 Farmasi, S1 Keperawatan dan Profesi Ners, hingga S1 Kebidanan dan Profesi Bidan.
Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri tokoh daerah, di antaranya Bupati Bojonegoro periode 1988–1998, Wakil Ketua DPRD Jatim, anggota DPRD Bojonegoro, pimpinan STIKes, dosen, dan keluarga wisudawan.
Dalam sambutannya, Wabup Nurul Azizah menyampaikan rasa bangga atas meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Menurutnya, paradigma masyarakat kini berubah, jika dulu orang tua lebih fokus memiliki aset fisik, kini pendidikan anak menjadi investasi utama.
Perubahan pola pikir ini terbukti membawa dampak besar.
Berdasarkan data BPS November 2025, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro melonjak dari 72,38 menjadi 73,74. Kenaikan sebesar 1,36 poin ini menjadi yang tertinggi se-Jawa Timur, bahkan melampaui target tahun 2025 yang hanya 0,79 poin.
“Capaian ini tidak lepas dari dukungan masyarakat Bojonegoro yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas,” tegas Wabup.
Wabup juga membawa kabar menggembirakan lainnya. Pada Rabu sebelumnya, dirinya mewakili Bupati menerima penghargaan nasional kategori penurunan stunting terbaik, turun dari 14,2% menjadi 12%. Atas pencapaian itu, Bojonegoro turut memperoleh insentif fiskal pemerintah pusat senilai Rp 5,9 miliar.
Penghargaan ini, kata Wabup, merupakan hasil kolaborasi seluruh pihak, khususnya tenaga kesehatan.
Dalam upaya memperluas akses pendidikan, Pemkab Bojonegoro akan memperluas program beasiswa menjadi lima skema pada 2025, meliputi:
1. Beasiswa scientist













