BOJONEGORO||TRANSISI NEWS-Masyarakat Bojonegoro digemparkan dengan adanya dugaan korupsi dalam proyek rehabilitasi perkuatan tebing jembatan Ngaglik di Kedungadem. Proyek senilai Rp3,3 miliar ini diduga memiliki sejumlah kejanggalan, mulai dari kualitas bangunan yang buruk hingga dugaan manipulasi anggaran.
Warga setempat menemukan bahwa balok pengikat bronjong yang seharusnya kokoh telah retak dan putus. Pasangan batu bronjong juga terlihat asal-asalan dengan banyak lubang yang menganga.
“Kualitas proyek ini sangat buruk. Bagaimana mungkin proyek senilai Rp3,3 miliar memiliki kualitas seperti ini?” tanya salah seorang warga.
Proses tender dari awal sudah sarat dengan kejanggalan. Dari 10 peserta tender, hanya satu yang terpilih sebagai pemenang, yaitu PT Inti Dharma dengan alamat di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Warga menduga ada ‘permainan’ di balik proses ini.
“Bagaimana mungkin hanya satu pemenang dari 10 peserta tender? Sangat mustahil,” Tutur warga lainya.
Warga menduga dalam proyek tersebut ada penggelembungan biaya. Mereka merasa bahwa biaya Rp3,3 miliar tidak sebanding dengan kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
“Anggaran Rp3,3 miliar terlalu besar untuk proyek ini. Pasti ada mark-up anggaran,” tegas warga.
Proyek ini juga dinilai tidak transparan. Sejak awal pembangunan, tidak ada papan informasi proyek yang dipasang di lokasi. Warga tidak tahu siapa kontraktornya, berapa anggarannya, dan bagaimana spesifikasi proyeknya.
“Proyek ini tidak transparan. Kami tak paham apa sebenarnya proyek ini,” keluh salah satu warga.