“Di bidang kesehatan sendiri telah terelaisasi peningkatan layanan kesehatan melalui UHC (Universal Health Coverage), Telemedicine, transformasi RSUD Sosodoro dari kelas B ke kelas A, dan program Bojonegoro bebas TBC,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa program-program ini tidak hanya soal pemanfaatan teknologi, melainkan tentang keadilan akses dan hak dasar masyarakat.
“Masyarakat kini bisa mendapat layanan dari rumah, dari sekolah, dan dari gawai mereka. Ini bentuk komitmen kami menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan harapan hidup,” ujarnya.
Dengan terlaksananya launching hari ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap seluruh stakeholder dapat bersinergi untuk mensosialisasikan program prioritas Kesehatan ini seluas-luasnya.
Kolaborasi antara pemerintah, fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri sangat dibutuhkan agar transformasi layanan kesehatan benar-benar memberikan dampak nyata.(sy)