Ads
Pemerintahan

Pemkab Bojonegoro Jembatani Petani dengan Pengepul untuk Kestabilan Harga Hasil Panen

syailendraachmad51
×

Pemkab Bojonegoro Jembatani Petani dengan Pengepul untuk Kestabilan Harga Hasil Panen

Sebarkan artikel ini
Ssdmcjuj0eeepgzf

BOJONEGORO||TRANSISI NEWS-Ketidakstabilan harga hasil tani menjadi salah satu masalah bagi petani di Kabupaten Bojonegoro. Menyikapi hal tersebut, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah membuat langkah konkret untuk memperkuat penghubungan para petani lokal dengan para pengepul (offtaker).

 

Tantangan yang dihadapi saat ini, ketika harga gabah kering panen (GKP) di Kecamatan Trucuk turun dari Rp 6.500 menjadi Rp 6.000 per kilogram pada Januari 2025. Juga harga jagung pipilan kering per kilogram di Kecamatan Dander sempat menyentuh Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 6.000 per kilogram pada April 2024. Selain itu, petani di Kecamatan Dander juga pernah resah akibat kelangkaan bibit dan pupuk. Kondisi ini diperparah dengan kehadiran tengkulak dan spekulan yang dapat membeli produk pertanian dengan harga di bawah harga pokok penjualan (HPP).

 

Oleh karena itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah membuat langkah konkret dengan berkolaborasi bersama PT ID Food dan PT Great Giant Foods (GGF) untuk memfasilitasi kontrak pembelian langsung dari petani. Kerja sama ini menciptakan saluran distribusi hasil tani yang lebih efisien dan mempermudah petani dalam proses penjualan.

 

PT GGF telah menyatakan komitmennya untuk membantu menjaga kestabilan penjualan pascapanen di Bojonegoro. “Kita mulai berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Great Giant Foods, untuk mengembangkan kebun pisang Cavendish. Dengan program ini, para petani dapat mengakses bibit-bibit unggul, pelatihan, pendampingan, hingga perluasan akses pasar,” tutur Bupati Wahono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *