Kencana Wati menambahkan, melalui bantuan ini PLN juga menjadi _role model_ perusahaan yang mampu mengoptimalisasi potensi desa.
“Bantuan ini adalah tahun kedua yang PLN berikan. Saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, juga masyarakat, kita dapat mewujudkan desa yang mandiri, berdaya saing, serta berkelanjutan,” tukas Kencana.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, PLN akan terus hadir dan berkolaborasi memajukan pelaku UMK demi peningkatan sektor ekonomi di Indonesia. Hal ini selaras dengan konsep _Sustainable Development Goals_ (SDG’s), di mana PLN tak hanya fokus pada usaha ketenagalistrikan tapi juga berupaya memberikan _Creating Share Value_ (CSV) untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membangun UMK secara berkelanjutan.
“Program ini merupakan bentuk kehadiran PLN dalam memberdayakan usaha-usaha mikro dan kecil di tengah masyarakat. PLN tak hanya berkomitmen pada kelistrikan tetapi juga memberikan dukungan bagi UMK untuk bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Tengah (UID Kalselteng), Muhammad Joharifin menjelaskan program bantuan kepada Desa Berdaya Air Santri tersebut adalah tahun kedua sejak 2023 lalu. Pada kesempatan ini, PLN UID Kalselteng menyerahkan 3 unit komputer, 10 paket peralatan produksi, pelatihan dan manajemen wisata, pemasangan internet, sarana olahraga sungai dan bantuan lainnya.
“Kita berharap dengan adanya bantuan ini, produktivitas UMK di sini akan meningkat, serta menjadi lebih modern. Selain itu, Kita juga ingin kawasan Air Santri menjadi objek wisata baru yang tentunya akan berdampak pada meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Banjar.” tutup Joharifin. (Red)