Para korban dipaksa menipu oleh pihak perusahaan.
Korban berinisial SW yang merupakan satu dari 17 warga Sulut yang lari dari perusahaan mengungkapkan, tugas mereka melakukan penipuan di media sosial.
Kita dipaksa untuk menipu masyarakat di Facebook maupun Instragram dengan cara menawarkan investasi kripto dan tanam saham. Jadi kita buat sebanyak mungkin akun dan menyamar sebagai wanita cantik untuk memikat para korban,” jelas SW, Senin (3/3/2025).
Langkah awal mereka akan membuat para korban nyaman dan ujung-ujungnya meminta nomor WhatsApp.
“Kita buat pendekatan khusus dan menunjukan bahwa kita juga berhasil dengan investasi kripto dan tanam saham. Setelah lanjut, buat pendekatan khusus sampai betul-betul para korban percaya dan saat itu mereka tertipu,” ungkapnya.
SW mengklaim selama ini banyak korban yang telah tertipu dan ujung-ujungnya rugi dan Banyak korban tertipu dari aksi ini,” ujarnya
Karena tidak tahan menipu, ia memilih melarikan diri dari perusahaan.
“Saya tidak tahu pekerjaan seperti ini, jadi karena tidak tahan makanya lari dari perusahaan. Keputusan lari dari perusahaan sangat berisiko sekali. Kalau ketangkap kita akan disiksa bahkan dijual,” pungkasnya.