BOJONEGORO||TRANSISI NEWS-Sikapi Kelangkaan Kebutuhan Masyarakat Terkait Mahalnya Harga LPG dan Kelangkaan Air di Saluran Irigasi untuk Pertanian Komisi B DPRD Bojonegoro Menggelar Rapat Audensi yang Dipimpin Oleh Sally Atyasasmi dari Fraksi Partai Gerindra di Ruang Rapat Komisi B Jln Veteran Bojonegoro Jawa Timur, Jum’at (07/06/2024).
Menurut pimpinan rapat pada Tahun 2024 ini kuota alokasi LPG 3 Kg Kabupaten Bojonegoro sebesar 40.800 metrik ton, serapan tiap bulan kurang lebih diangka 90 % dari alokasi, namun mengalami pelonjakan dibulan april bersamaan dengan ramadhan dan hari raya idul fitri. Kemudian mengalami lonjakan kembali pada bulan mei kemarin dikarenakan serapan LPG subsidi 3 kg dikalangan petani sasaran yang beralih dari penggunaan bahan bakar solar ke bahan bakar gas untuk disel pompa air.
Perubahan kebijakan peralihan penggunaan bahan bakar solar ke gas pada petani sasaran belum terpotret secara detail angkanya sehingga pada saat masuk musim tanam angka kebutuhan LPG 3 kg meningkat tajam.
Melalui rapat kerja komisi B DPRD Bojonegoro bersama pertamina, SPBE, Agen LPG dan dinas perdagangan merekomendasikan pendataan ulang kebutuhan gas rumah tangga, usaha mikro ditambahkan dengan penggunaan petani sasaran pada musim tanam sehingga dapat dijadikan pedoman pengajuan alokasi pada kementerian ESDM. Saat ini pemerintah sedang mengajukan tambahan sebesar 800 metrik ton untuk memenuhi kebutuhan tambahan.
Ketersediaan pangkalan disetiap desa agar mudah didapatkan oleh masyarakat, ketetapan harga LPG sebagaimana peraturan gubernur jawa timur Harga Eceran sebesar 16.000 rupiah, faktanya beredar di masyarakat dengan harga diatas 16.000 bahkan sampai 25.000.