BOJONEGORO||TRANSISI NEWS- Ketua DPC Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Bojonegoro Syamsul Anam, dalam menanggapi skandal pemerasan yang melibatkan dua oknum anggota LSM, menyatakan kecaman keras terhadap tindakan tersebut.
Dirinya menekankan, bahwa praktik pemerasan tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga masyarakat sipil, tetapi juga terhadap kontrol sosial itu sendiri. Dalam pandangannya, tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota LSM ini sangat mencoreng citra organisasi yang seharusnya berfokus pada pelayanan publik dan perlindungan hak-hak masyarakat.
Menurut Ketua PJI Bojonegoro, penting bagi semua elemen masyarakat untuk menyikapi isu yang berkembang di masyarakat secara kritis.
Bukan hanya masyarakat, tetapi juga instansi terkait untuk mengambil langkah tegas terhadap tindakan yang mencoreng nama baik LSM dan memengaruhi reputasi LSM sebagai NGO di Bojonegoro.
“Penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan menjaga integritas organisasi-organisasi sosial non-pemerintah yang ada, yang bekerja untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya, Jum’at (13/12/2024).
Anam juga berharap agar kejadian seperti ini tidak berulang di masa yang akan datang. Dia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kegiatan LSM, yang harus dilakukan agar tidak ada lagi tindakan pemerasan yang merugikan masyarakat. Sebagai bagian dari solusi, ia menyarankan kerjasama antara Instansi dan LSM yang memiliki sinergi yang baik untuk bersama-sama memberantas tindakan-tindakan tidak etis yang mengganggu harmoni sosial di Bojonegoro.