Ia menilai bahwa jika ditemukan pelanggaran, sanksi tegas termasuk kemungkinan pencabutan izin penyiaran harus diberikan untuk menjaga marwah pesantren, ulama, dan kyai di seluruh Indonesia.
“Golkar bukan partai baru. Sejak saya kecil, Golkar sudah ada dan mengakar kuat di tengah masyarakat. Kedewasaan politiknya terlihat dari konsolidasi yang solid dan demokratis. Saya percaya, Golkar akan terus memberi kontribusi besar, tidak hanya untuk Bojonegoro, tetapi juga Jawa Timur dan Indonesia,” ungkapnya.
Ahmad Supriyanto juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan media untuk membangun citra positif pesantren dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan berbasis agama.(red)