Ads
Pemerintahan

Kemeriahan Pesta Rakyat di Kedungadem: Pagelaran Wayang Kulit jadi Rangkaian Perayaan HJB ke-348 

syailendraachmad51
×

Kemeriahan Pesta Rakyat di Kedungadem: Pagelaran Wayang Kulit jadi Rangkaian Perayaan HJB ke-348 

Sebarkan artikel ini
IMG 20251116 001626 copy 1020x603

“Beliau berdua (Bupati dan Wabup) punya nazar yang dilaksanakan malam ini. Semoga niat baik itu membawa keberkahan bagi Bojonegoro yang semakin makmur dan membanggakan,” imbuhnya.

IMG 20251116 000851 copy 1449x1051
Semangat sinergitas antara OPD dengan Forkopimca Kedungadem.

Selain itu, Bupati berpesan agar seluruh kecamatan terus menampilkan kebudayaan masing-masing sebagai bukti bahwa budaya Bojonegoro terus hidup dan berkembang.

“Kami yakin Kedungadem punya banyak budaya otentik yang bisa diangkat,” terangnya.

Hal menarik lainnya, Welly menegaskan masih banyak warga yang belum mengetahui tanggal lahir Kabupaten Bojonegoro.

Karena itu, ia kembali menegaskan bahwa Hari Jadi Bojonegoro jatuh pada 20 Oktober, yang setiap tahun diperingati dengan beragam kegiatan budaya.

Tema Hari Jadi Bojonegoro tahun ini adalah “Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri”, yang menekankan kolaborasi perangkat daerah, pemerintah desa, pelaku seni, hingga komunitas masyarakat.

Acara budaya ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menggerakkan sektor ekonomi. Sejumlah pelaku UMKM hadir menjajakan produk unggulan mereka, yang disambut antusias pengunjung.

“Event seperti ini adalah contoh sinergi yang nyata. Ketika pemerintah, desa, yayasan, pelaku UMKM, dan seniman bersatu, dampaknya langsung terlihat pada ekonomi dan pembangunan,” tambahnya.

Menjelang malam, panggung festival menghadirkan pagelaran wayang kulit berjudul “Semar Bangun Kayangan”. Lakon ini dipilih karena memuat nilai-nilai moral dan keteladanan bagi para pemimpin serta masyarakat.

“Wayang selalu mengajarkan norma, nilai luhur, dan teladan. Ini penting untuk kita hayati dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Di akhir sambutan, Welly menyinggung capaian besar Bojonegoro yang kini tengah menuju penetapan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) pada tahun depan. Ada 27 titik geopark yang menjadi daya tarik nasional hingga internasional.

“Kami mohon doa restu, semoga tahun depan Bojonegoro diterima menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark. Ini akan menjadi kebanggaan kita bersama,” tutup Kepala Disbudpar Bojonegoro ini.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat masyarakat dan mempererat tali silaturahmi antar warga. Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus melestarikan budaya dan tradisi lokal.(sy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *