Hartanto melihat kolaborasi adalah salah satu skema kunci untuk memecahkan tantangan transisi energi. Oleh sebab itu, PLN senantiasa memperluas kolaborasi dan memperkuat komitmen industri terhadap solusi energi yang ramah lingkungan.
Deputy CEO Gulf Energy Development, Ravi Kurmarohita memberikan apresiasi kepada PLN karena telah dan terus melakukan transformasi di sektor energi kelistrikan. Pada kesempatan ini Gulf Energy Development melakukan _site visit_ ke PLTA Cirata, PLTS Terapung Cirata, dan sistem digitalisasi pembangkitan PLN Indonesia Power (PLN IP).
“Keberhasilan transformasi yang dilakukan PLN ini dapat menjadi inspirasi untuk diimplementasikan perusahaan lainnya, termasuk Gulf Energy Development terutama di sektor energi terbarukan,” kata Ravi.
Ravi berharap ke depannya, Gulf Energy Development dapat berkolaborasi dengan PLN dalam agenda transformasi di sektor energi.
Tidak hanya Gulf Energy Development, apresiasi transformasi PLN Group juga datang dari Banpu Public Company Limited, perusahaan energi terkemuka dari Thailand, serta Sarawak Energy Berhad (SEB) dari Malaysia.
Sebelumnya, Banpu Public Company Limited melakukan _benchmark_ ke subholding PLN, PLN Indonesia Power untuk studi sistem digitalisasi pembangkitan, Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC) yang telah berhasil diterapkan di pembangkit di Indonesia.
Sementara Sarawak Energy Berhad (SEB) menjadikan PLN _benchmark_ dalam pengelolaan pembangkit listrik EBT. Perusahaan asal negeri Jiran ini melakukan _benchmark_ ke PLTS Terapung Cirata yang dikelola PLN Nusantara Power pada 13-14 Agustus lalu. (Red)

 
							











