BOJONEGORO||TRANSISI NEWS – Harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan signifikan. Dari sebelumnya Rp6.500 per kilogram, kini hanya dihargai Rp6.000 per kilogram. Kondisi ini dirasakan memberatkan oleh para petani, termasuk Sutiyah, seorang petani di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Sutiyah mengungkapkan bahwa meski harga turun, ia tidak punya pilihan selain menjual hasil panennya ke tengkulak.
“Kalau disimpan terlalu lama, gabah bisa rusak. Mau tidak mau, kami jual dengan harga yang ada,” ujar Sutiyah, Senin (20/1).
Menurut Sutiyah, biaya produksi untuk menanam padi terus meningkat. Harga pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja tidak mengalami penurunan, sehingga margin keuntungan semakin kecil.