Edukasi kepada masyarakat, lanjut Evie, yakni dalam upaya mencegah terjadinya stunting juga dilakukan secara berjenjang sampai ke tingkat Dasawisma. Edukasi tersebut dilaksanakan agar Dasawisma dan kader kesehatan dapat memanfaatkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam mensosialisasikan pencegahan stunting. Selain itu, TP PKK harus terus mendorong kader-kader untuk aktif dalam upaya pencegahan stunting atau kurang gizi pada anak.
“Kader-kader TP PKK merupakan garda terdepan. Oleh sebab itu kader harus senantiasa meningkatkan ilmu dan pengetahuannya dan terus mengasah ketrampilannya, terutama dalam hal mendukung upaya percepatan penurunan stunting di wilayahnya,” imbuhnya.
Untuk itu, peran PKK dalam penanganan dan pencegahan stunting sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penggerakan peran kader serta pengembangan / pengorganisasian masyarakat. Salah satunya adalah melalui Pelatihan Ketrampilan Olahan Makanan bagi Balita Stunting berupa dimsum/siomay dan puding labu kuning/waluh lapis coklat.
“Pelatihan ini Bersinergi dengan TMMD ke-120 di Kabupaten Bojonegoro tahun 2024. Program TMMD merupakan program terpadu dan lintas sektoral. Program ini dilakukan sebagai wujud kepedulian TNI membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga pelaksanaan TMMD sebagai karya bakti ini dilakukan bersama-sama antara TNI dan seluruh komponen masyarakat dengan salah satu isu utama yaitu percepatan penurunan angka stunting,” jelasnya.
Lebih lanjut, dengan adanya pelatihan ini diharapkan peserta dapat memahami upaya mencegah stunting. Selain pola asuh yang benar, perlu upaya pemenuhan gizi yang cukup dalam pengolahan makanan dengan variasi menu yang memanfaatkan bahan makanan mudah diperoleh. Seperti daging ayam, telur ayam, sayuran serta labu kuning/waluh. Selain itu perlu dimasak dengan kekinian dimsum/siomay dan puding waluh berlapis coklat. Sehingga dapat menambah selera makan balita stunting.
“Semoga dari mengikuti pelatihan ini, para kader PKK Desa dan Posyandu Desa dapat mengaplikasikan materi serta menyampaikan ke warga sekitar sehingga upaya pemenuhan gizi bagi balita dapat dilakukan secara masif guna mendukung percepatan penurunan angka stunting di Desa Malingmati, dan Bojonegoro pada umumnya,” punghasnya.
Acara ini juga dihadiri Ketua Bidang 1 dan Ketua Pokja 1 TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Ketua TP PKK Kecamatan Tambakrejo, Satgas TMMD, Kepala Desa Malingmati beserta perangkat, narasumber : P4S Gading ( Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya) Bojonegoro, juga 35 peserta dari pengurus TP PKK Kecamatan dan TP PKK dan Kader Posyandu Desa Malingmati.