Siska juga menceritakan bahwa Pemkab Bojonegoro memfasilitasi penuh kegiatan ini. Ia menceritakan pengalaman menggembirakan waktu offroad meskipun panas tapi tetap menyenangkan.
“Bahkan di destinasi terakhir ada beberapa peserta yang berjalan di atas api abadi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Nurlina bersama Camat Ngasem Iwan Sopian menyambut semua peserta Famtrip di Kayangan Api. Nurlina menjelaskan bahwa Kayangan Api merupakan destinasi lain dari yang lain. Peserta juga langsung bertemu dengan juru kunci.
“Nanti akan diceritakan dan bisa berkeliling di seputar lingkaran api,” jelasnya.
Kayangan Api ini dulunya sebagai tempat membuat pusaka oleh Empu Supo. Juga pernah menjadi tempat pengambilan api PON. Api ini tidak mati meskipun hujan, api di Kayangan Api semakin lama juga tidak semakin sedikit tapi semakin besar.
“Di sini juga ada air blukutuk, ada juga pohon cinta, tahun ini kita daftarkan ke UNESCO agar mendapat pengakuan secara resmi. Selain di sini, di Jawa Timur juga ada di Kawah Ijen Banyuwangi,” pungkasnya.