Selain itu, deklarasi damai ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat agar menjaga toleransi dan saling menghormati antar umat beragama.
“Kami berharap, dengan adanya deklarasi ini, masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh kedamaian dan tanpa gangguan. Mari kita jaga persatuan, kesatuan dan kerukunan antar umat beragama di Bojonegoro,” ujarnya.
Sementara itu, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro, H. Tamam Syaifuddin mengungkapkan bahwa deklarasi ini menguatkan langkah menjaga kerukunan antarumat beragama melalui Deklarasi Damai Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Seruan deklarasi damai bisa menambah energi positif untuk masyarakat Bojonegoro di penghujung tahun, merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata ketua FKUB Kabupaten Bojonegoro, H. Tamam Syaifuddin.
Tamam menambahkan dalam deklarasi ini menjunjung tinggi nilai toleransi beragama dengan semangat suka cita Natal 2024 dan menyambut Tahun 2025 dengan damai.
“Deklarasi ini tidak sekedar seremonial, tapi untuk memberikan pemahaman dan pendidikan masyarakat luas, dalam kondisi dan keadaan apapun kita tetap bersama dalam perbedaan dan berbeda dalam kebersamaan,” imbuhnya. (red/sy/hum*)
