Selain itu, pihak Disnakkan juga mengimbau agar peternak memberi pakan hijauan yang lunak dan air hangat yang cukup. Selain itu, rutin melakukan pembersihan kandang, mengeluarkan ternak bila matahari muncul/dijemur kisaran 15- 30 menit, serta memberi penghangat/bediang bila memungkinkan.
“Diimbau peternak hewan yang sehat tidak kontak atau memegang hewan yang sakit. Bila ternak sudah menunjukkan gejala PMK untuk segera memisahkannya dari ternak yang sehat dan menghubungi petugas teknis peternakan kecamatan untuk di lakukan pengobatan maupun pemberian vitamin,” jelasnya.
Beberapa hal yang telah dilakukan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, lanjut Lutfi, yaitu mengobati ternak yang sakit, desinfeksi kandang ternak yang sakit dan pasar hewan di Kabupaten Bojonegoro.
Pihak Disnakkan juga aktif melakukan edukasi/ penyuluhan/KIE kepada peternak tentang cara pencegahan, penanganan ternak yang sakit, kebersihan kandang, biosecurity. Selain itu juga melakukan pengawasan lalu lintas ternak dan pasar hewan, serta melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Lab Pusvetma, TNI, Polri, BPBD, Basarnas, kepala desa dan camat di Kabupaten Bojonegoro. (Sy)