BOJONEGORO||TRANSISI NEWS – Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Helmi Elisabeth, mengungkapkan bahwa hingga awal tahun 2024, belum ada MoU (Memorandum of Understanding) yang terjalin antara petani dan Bulog untuk penjualan gabah.(21/01/25)
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan permodalan di pihak gabungan kelompok tani (gapoktan), yang kesulitan membeli hasil panen petani. Menurut Helmi, untuk mengatasi hal ini, perlu adanya keterlibatan pihak perbankan guna memfasilitasi akses modal yang lebih mudah.
Helmi juga mengungkapkan bahwa persiapan untuk musim panen 2024, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Maret-April, akan segera dimulai. Pihaknya akan mengundang kembali para petani dan gabungan kelompok tani pada awal Februari 2024 untuk membahas persiapan lebih lanjut.