“Bagi warga masyarakat yang berada disekitar persawahan dan perkampungan yang dekat jebolnya tanggul, agar tetap hati-hati dan waspada,” himbau Danramil.
Marno, petani setempat mengatakan bahwa ada beberapa titik tanggul kondisinya kritis akibat tingginya air kali dalam dua hari ini. Untuk titik tanggul yang jebol, lebarnya masih sekitar 3 meter dengan kedalaman 2 meter. “Untuk titik tanggul yang jebol ini sudah kedua kalinya, tahun kemarin juga jebol di tempat yang sama,” ungkapnya.
Perangkat Desa Kedungprimpen, Yoyok, juga mengatkan, warga masyarakat sedang bergotong-royong berusaha membendung air agar tidak semakin melebar tanggul yang jebol tersebut. “Kita berusaha semaksimal mungkin, untuk mengantisipasi agar titik tanggul yang jebol tidak semakin melebar,” ujarnya.
Disampaikan juga bahwa Kali Avour Ingas merupakan sungai yang mengalirkan air dari wilayah Kecamatan Sumberrejo, dan bermuara di Sungai Bengawan Solo di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno. Anak sungai tersebut, melewati sejumlah desa diwilayah Kanor termasuk Kedungprimpen dan Pomahan Baureno.
“Jebolnya tanggul Kali Avour Ingas ini dikarenakan air dari wilayah hulu tidak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo, karena debitnya sedang naik. Sehingga tekanan air dari hulu terus menumpuk dan menjebol tanggul,” pungkas Yoyok.(red/sy)