PB-Transisinews.com.Sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) serta Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy saya mempertanyakan “digugurkan” nya sekitar 21 orang Bintara Peserta Test Masuk Sekolah Inspektur Polisi (SIP) jalur reguler tahun 2024 di Polda Papua Barat.
“Apalagi karena alasan “gugurnya” anak-anak asli Papua berpangkat Bintara dari berbagai Polres diwilayah hukum Polda Papua Barat dikarenakan alasan yang sama yaitu mereka didiagnosis mengidap penyakit kelamin “sipilis” ? Saya kira sebaiknya Kapolda Papua Barat Irjen Pol.Johnny Eddizon Isir, S.IK, MTCP dan Wakapolda Brigjen Pol.Alfred Papare seyogyanya mengecek kembali hal ini.