“Juga mengurangi kepadatan lalu lintas serta mengurangi angka kecelakaan khususnya anak usia pelajar,” terangnya.
Aan Syahbana mengatakan program ini juga sebagai upaya mencegah putus sekolah akibat kesulitan akses transportasi sehingga meningkatkan mutu pendidikan.
”Ke depan akan terus kami kembangkan sesuai dengan animo atau tingkat kebutuhan siswa,” terangnya.
Sebanyak 91 armada kendaraan MPV untuk angkutan pelajar ini akan beroperasi dengan empat rute yang dilayani yakni Bojonegoro – Baureno, Bojonegoro – Padangan, Bojonegoro – Temayang, dan Bojonegoro Kota. Program ini menggunakan Mobil Penumpang Umum (MPU) Yang bekerja sama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda).
“Kurang lebih 1.500 siswa siswi akan dilayani dalam program tersebut. Adapun jam operasional adalah pada pukul 05.30 – 07.30 WIB saat jam berangkat sekolah, dan pukul 10.30 – 16.00 WIB saat pulang,” imbuhnya.(sy)