“Pemkab sangat mengapresiasi peran serta SMSI dan seluruh insan pers dalam mendukung pembangunan daerah Bojonegoro,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bojonegoro Sasmito mengatakan bahwa saat ini banyak sekali bermunculan media siber. Maka seharusnya media-media tersebut dapat menjaga kode etik jurnalistik yang ditetapkan oleh Dewan Pers. Untuk menjadi media profesional tentu tidak mudah, dan harus melalui proses panjang. Minimal wartawanya memiliki pendidikan dasar jurnalis, mengikuti pelatihan jurnalistik hingga nantinya menjadi wartawan yang berkompeten.
“Maka SMSI mengajak semua media untuk belajar bersama menaati aturan dan kode etik Dewan Pers,” ucapnya.
Lebih lanjut Sasmito menjelaskan bahwa jurnalis harus bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Maka SMSI berharap dapat bersinergi dengan pemerintah daerah maupun perusahaan daerah dan pengusaha untuk dapat bersama-sama mengawal apa yang menjadi tema HPN. Yakni pers mengawal ketahan pangan untuk kemandirian bangsa.
Peran media di sini dapat menyampaikan informasi terkait program pemerintah terkait ketahanan pangan. Sehingga masyarakat dapat ikut mengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. “Untuk mengawali itu, SMSI telah memberikan bantuan bibit sayur, buah dan benih ikan lele kepada masyarakat,” jelasnya.
Sasmito juga menuturkan siap berkolaborasi dengan Pemkab Bojonegoro untuk menyampaikan informasi yang positif.(sy)